Abstrak
Bermusik tidak hanya membutuhkan kemamuan dalam memahami ketepatan tempo, nada, dan irama. Penghayatan lirik lagu yang ditulis oleh penulisnya juga sangat diperlukan. Konteks situasi dan sosial dalam lirik lagu menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati lagu tersebut. Aku dan Bintang yang ditulis oleh Ariel Peterpan adalah salah satu contoh lirik lagu yang memiliki konteks situsi dan sosial.
Key worls: lirik lagu Aku dan Bintang, Peterpan, konteks situsi dan sosial
1. Pendahuluan
Dalam mengeskpersikan situsi emosial yang dirasakan, manusia berusaha melalui berbagai cara. Bermain musik adalah salah satunya.
Dalam bermusik, kemampuan untuk menentukan tempo, cepat lambat dan tinggi rendah nada, menjadi bagian yang penting. Tanpa memiliki kemampuan untuk memperhitungkan hal tersebut, kemampuan seseorang dalam bermusik dapat dikatakan kurang.
Bermusik tidak hanya mengetahui tentang berbagai seluk beluk tentang tempo, nada, dan irama, tetapi penghayatan terhadap lirik lagu menjadi bagain yang tidak dapat terpisahkan. Kemampuan dalam menentukan nada, irama, dan nada, serta penghayatan terhadap lirik lagu, menjadikan kemampuan bermusik seseorang akan lebih baik.
Wijono (2002: 150) mengatakan bahwa lagu memiliki berbagai bermacam-macam fungsi. Lagu Aku dan Bintang adalah sebuah lagu popoler, yang memiliki fungsi untuk menghibur. Lagu-lagu hiburan adalah lagu-lagu yang diciptakan dan dinyanyikan pada acara tak resmi kenegaraan atau kedinasan, misalnya lagu-lagu pop, dangdut, keroncong, campur sari (Wijono, 2002: 150).
2. Sekilas Tentang Peterpan
Aku dan Bintang adalah lagu yang dipopulerkan oleh Peterpan, sebuah grup band yang terdiri atas enam personil. Keenam personil itu adalah Ariell sebagai vokal, Andika sebagai pemain keyboard, Reza sebagai penabuh drum, Indra sebagai pemain bas, Lukman sebagai pemanain gitar satu, dan Uki sebagai pemanain gitar dua.
Peterpan adalah sebuah gfrup band yang berasal dari Bandung. Peterpan menjadi sebuah grup band pada papan atas grup band Indonesia setlah mengeluarkan albub ketiganya. Pada pengujung tahun 2006, kedua personil Peterpan, . Andika dan Indra dikeluarkan. Kini Peterpan hanya berangotakan enam p[ersonil.
3. Tentang Lagu :Aku dan Bintang”
Lagu Aku dan Bintang adalah adalah sebuah lagu yang memiliki tempo sedang. Lagu ini pernah menjadi hits di tangga lagu pop Indonesia pada tahun 2003. Lirik lagu Aku dan Bintang ditulis oleh Ariel, seorang personil yang berperan sebagai vokal.
Aku dan Bintang merupakan lirik lagu yang memiliki metafora-metafora. Gaya penulisan lirik semacam itu adalah sebuah ciri dalam lirik-lirik Peterpan yang ditulis oleh Ariel. Lagu ini bercerita tentang keinginan seorang mengajak seorang temannya untuk melupakan segala sesuatu yang membani dan mencoba untuk membawanya ke taman langit yang dipenuhi bintang-bintang.
Lirik lagu Aku dan Bintang adalah sebagai berikut.
Aku dan Bintang
Lihat ke langit luas dan semua musim terus berganti
Tetap bermain awan merangkai mimpi dengan khayalku
Slalu bermimpi dengan hariku
Pernah kau lihat bintang bersinar putih penuh harapan
Tangan halusnya terbuka coba temani dekati aku
Selalu terangi gelap malamku
Dan rasakan semua bintang memanggil tawamu terbang ke atas
Tinggalkan semua, hanya kita dan bintang
Yang terindah meski terlupakan dan selalu terangi dunia
Mereka-reka, hanya aku dan bintang
4. Analisis Konteks Situasi dan Sosial
KOnteks Situasi: Konteks Fisik
Konteks lagu Aku dan Bintang, secara fisik terdiri dari dua aspek, yaitu objek atau topik yang dibicarakan, dan tindakan penulis lagu. Realitas situasi (peristiwa, keadaan, proses) sebagai pemahaman konteks situasi dilakukan dengan berbagai prinsip penafsiran, antara lain prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, dan prinsip penafsiran temporal (Farihah, 2002: 214).
Prinsip Penafsiran Personal
Prinsip penafsiran Personal berkaitan dengan seiapa sesungguhnya yang menjadi partisipan di dalam suatu wacana (Rarihah. 2002: 214). Dalam lirik lagu Aku dan Bintang, partisipan adalah penulis lagu, yaitu Ariel, adalah seorang yang tinggal di Bandung yang sedang menikmati keindahan malam bersama bintang dan mempersuasif temannya untuk menikmati apa yang dia rasakan.
Prinsip Penafsiran Lokasional
Rarihah (2002: 214) mengatakan bahwa prinsip ini berkenaan dengan penafsiran tempat atau lokasi terjadinya situasi (keadaan, peristiwa, dan proses). Peristiwa yang dilukiskan dalam lagu ini terjadi pada suatu malam di tempat yang luas sehingga bintang-bnintang dapat dilihat dengan jelas.
Prinsip Penafsiran Temporal
Prinsip ini erat kaitannya dengan masalah waktu. Dalam lagu ini, waktu terjadinya peristiwa adalah dimalam hari.
Topik pembicaraan lagu ini adalah usaha persusif seseorang kepada temannya untuk menikmati keindahan malam dengan meihat bintang-bintang di malam hari. Tindakan atau perilaku partisipan, dalam hal ini adalah penulis lirik lagu, yaitu ketika penulis sedang menatap langit dan menikmati indahnya bintang-bintang yang bersinar di malam hari.
Epistemis
Konteks epestemis berkenaan dengan masalah latar belakang yang diketahui oleh penulis lagu (Rarihah, 2002: 215). Penulis lagu memahami bahwa keindahan malam dapat dinikmati dengan melihat keindahan bintang-bintang.
Konteksa Sosial
Konteks sosial dalam lagu ini menunjuk kepada usaha persuasiff penulis lagu kepada seorang temannya untuk menikmati keindahan malam dengan menikmati keindahan bintang-bintang.
Konteks Bahasa
Pradopo dalam Rarihah (2002: 215) mengatakan bahwa salah satu unsur kepuitisan wacana adalah bahasa kiasan (figurative language). Dalam lagu ini, gaya bahasa kiasan yang digunakan adalah personifikasi. Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang digunkaan untuk menggambarkan benda mati atau barang yang tidak bernyawa seolah-oleh memiliki sifat-sifat makhluk yang bernyawa. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.
Lihat ke langit luas dan semua musim terus berganti
Tetap bermain awan merangkai mimpi (1) dengan khayalku
Slalu bermimpi dengan hariku
Pernah kau lihat bintang bersinar putih penuh harapan
Tangan halusnya terbuka coba temani dekati aku (2)
Selalu terangi gelap malamku
Dan rasakan semua bintang memanggil tawamu (3) terbang ke atas
Tinggalkan semua, hanya kita dan bintang
Yang terindah meski terlupakan dan selalu terangi dunia
Mereka-reka, hanya aku dan bintang
Pada nomor (1) semua musim digambarkan seolah-olah manusia yang dapat bermain dan merangkai mimpi. Pada nomor (2),bintang dilukiskan memiliki tangan halus dan dapat mendekati penulis lagu seperti layaknya manusia. Dan pada nomor (3) bintang dilukiskan dapat memanggil.
5. Simpulan
Lirik lagu Aku dan Bintang yang ditulis Ariel Peterpan memilikikonteks sosial bahwa penulis mengpersusif temannya untuk merasakan keindahan malam dengan menikmati bintang-bintang. Bahasa kiasan dalam lirik ini adalah personifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar