Kamis, 02 September 2010

nandha: Membangun Pribadi Pantang Menyerah

nandha: Membangun Pribadi Pantang Menyerah: "Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami hidupkan dia dengan kehidupan ya..."

Einstein: Saya Tidak Pintar-pintar Amat


“Yang bener ah?” Serius, dia sendiri koq yang ngaku begitu. “Dia kan termasuk orang paling jenius di dunia?” Memang, tapi kenyataannya dia mengatakan seperti itu. “Mungkin hanya merendah.” Bisa jadi! Tapi, saya yakin ada kebenaran dibalik perkataan yang dia sampaikan. Apa itu?
OK, saya akan tunjukan kalimat lengkapnya:
It’s not that I’m so smart, it’s just that I stay with problems longer.
Saat dia mengatakan, It’s not that I’m so smart, bisa jadi hanya sebuah cara untuk merendah diri. Namun saat dia mengatakan, it’s just that I stay with problems longer, saya yakin ini adalah suatu kebenaran. Dia ada tipe orang yang berpikir keras. Inilah yang menyebabkan dia jenius.
Dari perkataan itu saya mengambil 2 kesimpulan
  • Dia berpikir keras saat memikirkan suatu masalah atau soal. Dia tidak mudah menyerah untuk mencari jawaban dari permasalahan yang dia hadapi. Memang seperti inilah karakter orang jenius. Mungkin Anda ingat cerita Archimedes dimana dia terus memikirkan masalah bahkan saat dia mandi. Jadi jangan cepat menyerah! Saat ini mungkin tidak bisa, tapi bisa jadi setelah berusaha, nv menjadi bisa.
  • Saat dia tidak menemukan jawaban dengan suatu tingkat pikiran, dia meningkatkan tingkat pikirannya. Atau menggunakan 6 cara berpikir seperti dijelaskan oleh Edward de Bono. Yang jelas, dia terus meningkatkan cara berpikirnya untuk menemukan suatu jawaban. Di lain kesempatan dia mengatakan,
    No problem can be solved from the same level of consciousness that created it.
Apa hikmah untuk kita?
Sebelum membahas hikmahnya, saya akan sedikit menjelaskan kata masalah atau problem bukan berarti kita hanya berpikir saat kita mengalami masalah sesuai pengertian kita sehari-hari. Tetapi termasuk saat kita akan melakukan peningkatan atau perbaikan. Misalnya, masalahnya: “bagaimana cara meningkatkan penjualan?”
  1. Jangan cepat menyerah saat Anda sedang berpikir menyelesaikan suatu masalah. Mungkin diperlukan berpikir lebih keras, lebih kreatif, dan menggunakan teknik-teknik berpikir. Mungkin perlu diam sejenak menenangkan pikiran untuk mendatangkan ide intuitif. Mungkin perlu bertanya ke seseorang. Mungkin perlu buka buku.
  2. Tingkatkan terus pola pikir Anda. Bisa jadi masalah Anda tidak akan terselesaikan dengan tingkat pikiran Anda saat ini.

Susahnya Berhenti Merokok


smoking Susahnya Berhenti MerokokSekali mencoba merokok, akibatnya sangat fatal. Susah sekali untuk lepas dari merokok ini. Asap rokok juga sudah bagaikan oksigen untuk bernafas bagi si perokok. Bukan saja Anda, saya sendiri pun demikian.
Tanpa rokok badan terasa kaku, tanpa rokok otak tidak dapat berjalan dan berfikir?

Sedikit Cerita Tentang Saya Merokok Dulu
Saya mengenal dan mencoba-coba merokok pada waktu Sekolah Dasar *Ow, anak nakal nih* tidak  mau lihat, waktu itu hanya mencoba-coba. Waktu sekolah menengah atas mulai terbiasa, bahkan sudah bagaikan oksigen. 1 hari bisa kurang lebih 1 bungkus, kelas tiga mulai mengurangi sedikit demi sedikit *karena ada permintaan waktu itu tersenyum lebar*. Di waktu kelas tiga mencoba beberapa kali berhenti merokok tapi hanya beberapa minggu, tapi mulai merokok lagi. Berhenti merokok, jika tidak kuat merokok lagi.
Setelah lulus pun masih terbisa merokok lagi, padahal sempat berhenti merokok (tanpa merokok 1 batang) dengan +/- 2 bulan, tapi mulai merokok lagi…. “Duh, Susahnya berhenti!!” Apalagi saya yang hobi nya maen PC Game, jika maen bergadang bisa habis 1 bungkus, terkejut hanya dengan kurang dari 10 jam 1 bungkus terkejut.
Tidak salah, jika saya sudah parah, paru-paru terasa sesak otak pun tidak dapat berjalan dengan lancar, badan terasa… *apa ya? bingung, tidak dapat mengungkapkan dengan tulisan nih tersenyum lebar*
“Sekali Mencoba Merokok, Akibatnya Sangat Fatal”
Fatal untuk paru-paru, pernafasan akan terganggu (sesak nafas)
Fatal untuk otak, jika terbiasa berfikir dengan merokok atau menghilangkan pikiran akibat stres
Fatal untuk uang, ini jelas terbukti hanya dengan rokok rela membuang uang untuk rokok?
Saya telah merasakan 3 fatal di atas, paru-paru agak sesak, jika berlari/berenang tidak kuat lama.
Otak? otak sudah penuh dengan namanya rokok, jika tidak merokok otak terasa berat & kaku “Mungkin Anda yang merasakan sendiri, karena saya tidak dapat mengungkapkan dengan tulisan tersenyum lebar“.
Uang? ini jelas yang membuat perokok menjadi miskin, jika 1 hari merokok 1 bungkus dengan harga rata-rata Rp. 7000 x 30 = Rp. 210.000 terkejutterkejut
Berbagai cara saya lakukan hanya untuk berhenti merokok, mulai dari jika ingin merokok diganti dengan permen (emut/karet) atau makanan ringan, tetapi tidak bertahan lama.
Sekarang?
Alhamdulillah, Sudah 100% Berhenti Merokok moz screenshot 2 Susahnya Berhenti Merokoksenanghebat, berkat suport dari teman, sahabat, dokter & keluarga. Tapi kadang kala saya merokok tergantung suasana dan kondisi tersenyum lebar. Yang Pasti!! Saya sudah tidak kecanduan lagi mengerlingkan mata
Jika Anda juga merasa seperti itu, inilah sebabnya. Nikotin yang ada dalam rokok bisa sampai di otak dalam waktu yang sangat cepat yaitu 10 detik setelah dihirup. Sehingga begitu cepat menyulutkan perasaan nikmat, meningkatkan denyut jantung dan menaikkan tekanan darah.
Namun jeleknya bersama dengan tersedotnya nikotin, perokok juga menghirup campuran zat kimia mematikan termasuk arsenik, formaldehyde dan polonuim.
“Menghisap rokok berisi sedikitnya 69 bahan kimia berbeda yang menyebabkan kanker dan ribuan racun lain yang dapat meningkatkan resiko beberapa jenis kanker yang berbeda,” kata Ed Yong dari Cancer Research.
Tembakau adalah bahan yang sangat mudah menimbulkan kecanduan seperti yang dikatakan para dokter yang menulis di jurnal media Lancet tahun ini. Tembakau seharusnya sudah dikategorikan sebagai obat bius haram Kelas B, sejajar dengan amphetamine dan barbiturate.
Pemerintah Inggris dalam rilisnya menyatakan 70% perokok ingin berhenti tapi terhalang oleh kekuatan nikotin dalam diri mereka.
Hanya satu dari lima orang yang berusaha berhenti merokok berhasil menghentikan kebiasaan mereka selama satu tahun, sedangkan 3% berhasil menghentikan kebiasaan tersebut dengan keinginan kuat saja, demikian data statistik yang dikumpulkan oleh lembaga amal Action on Smoking dan Health (ASH).
Satu dari enam perokok mengatakan mereka merokok dalam waktu lima menit setelah bangun tidur dan separuh dari mereka menghisap rokok pertama dalam waktu 30 menit pertama setelah mereka bangun tidur.
Pemerintah Inggris menyatakan 106.000 orang telah meninggal dalam setahun di Inggris akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok.
Karena itu pula dari 1 Juli 2007 yang lalu, merokok telah dilarang di tempat-tempat umum tertutup di seluruh Inggris. Inggris memberlakukan larangan itu untuk mengikuti larangan yang sudah diberlakukan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Namun meskipun itu membantu banyak orang dewasa berhenti merokok, ada sebagian kelompok yang akan memerlukan bantuan yang jauh lebih besar, kata ASH.
Sebanyak seperempat dari semua orang dewasa merokok tapi di antara yang paling tak diuntungkan, tapi yang paling banyak adalah orang tua tunggal di mana angkanya mencapai 70%.
“Itu adalah reaksi terhadap stress,” kata Direktur ASH Deborah Arnott. “Jika hidup anda sangat penuh dengan tekanan, maka merokok kelihatan dapat membantu dalam satu atau cara lainnya.”
Ia mengatakan kelompok yang dirugikan mesti diberi resep tambahan nikotin untuk masa yang lebih lama dibandingkan dengan masa maksimum biasa 12 pekan untuk membantu mereka berhenti merokok.
“Nikotin lah yang membuat mereka kecanduan, tapi rokok lah yang membunuh mereka,” katanya.